Cerita siti
nurbaya
Sebelum saya posting perlu
saya jelaskan bahwa cerita di bawah ini hanyalah pembuatan naskah yang
sederhana, di mana cerita ini bukan seperti cerita LEGENDA SITI NURBAYA yang
sebenarnya. Hanya ada sedikit perubahan tentang cerita yang berakhir tidak seperti
sebenarnya, dan perlu di ketahui drama ini di buat untuk drama lipsing oleh
anak MI tambahan drama lipsing ini pembacaan narator harus ada dan lagu setelah akhiran (WALI "YA ALLOH"). Di bawah ini posting yang saya buat bila mana ada saran dan kritik
mohon share.
Cerita siti
nurbaya
fia : Siti Nurbaya
Dandik : Syamsul
Bahri
Hafid : Datuk Maringgih
Fahriz : Baginda
Sulaiman
ais : ibu sulaiman
Bodyguard : m. nashir
Inilah
kisah cerita anak manusia di kota Padang, Sumatra Barat, terjalinnya kisah
cinta antara Sit Nurbaya dengan Syamsul Bahri yang berujung…
Bagaimanakah kisah cerita Siti Nurbaya ini ??
Inilah
dia… Selamat Menyaksikan…
Narator
: Legenda cerita rakyat yang mengisahkan tentang jalinan kasih yang tak sampai
antara sepasang insan yang berujung pada kawin paksa. Sang pria bernama Syamsul
Bahri, selain berwajah tampan juga berasal dari keturunan orang terpandang.
Bapaknya adalah seorang Penghulu yang terpandang, yakni Sutan Mahmud. Si gadis
bernama Siti Nurbaya, berparas jelita, berambut panjang bak mayang terurai
serta santun budinya anak dari Baginda Sulaiman. Jalinan cinta Siti dan Syamsul
sangat direstui oleh kedua orang tuanya yang masih punya hubungan kekerabatan.
Sutan Mahmud ayah Syamsul Bahri adalah Mamak Siti Nurbaya.
Setelah menamatkan sekolah tingkat atas, Syamsul Bahri
melanjutkan sekolah calon Dokter di pulau Jawa untuk menatap masa depan yang
lebih cerah.
Naik pentas
Siti Nurbaya : Kemana ya syamsul, kok belum datang
juga ( sambil menengong kanan kiri )
Syamsul :
Adhinda ku Siti Nurbaya…
Siti Nurbaya : Akhirnya uda datang juga, ada apa
uda ingin bertemu dengan ku ?
Syamsul :
aku mau ngomong, Setelah aku selesai sekolah di sini, aku akan pergi ke Jakarta
untuk melanjutkan sekolah ku ?
Siti Nurbaya : aku sangat sedih mendengar itu, tapi
demi kebaikan mu aku akan bertahan untuk menunggu kembali nya dirimu…
Syamsul :
Aku hanya pergi tuk Sementara, bukan tuk meninggalkan mu selamanya. Aku pasti
kan kembali pada dirimu, tapi kau jangan nakal, aku pasti kembali…
Siti Nurbaya : Alangkah senang hatiku, bila ku
dekat denganmu, alangkah senang hatiku, sayangku hanya untukmu…
Syamsul :
Dhinda, 1 minggu lagi aku akan mendapatkan Rapot ku, dan kemungkinan 1 minggu
kedepannya aku akan berangkat ke Jakarta jika nilai ku memuaskan…
Siti Nurbaya : Santai aja, aku pasti nungguin kamu
kok, 2 minggu lagi kan ?
Syamsul :
Terimakasih ya Dhinda atas pengertian mu…
Siti Nurbaya : ( Mengangguk )
Turun pentas
Narator
: 1 Minggu kemudian di rumah Siti Nurbaya, hanya kesedihan yang dia rasakan
karena pujaan hati nya akan meninggalkan dirinya dalam jangka waktu yang cukup
panjang…
Naik pentas
Siti Nurbaya : Kenapa ya ? Syamsul harus kuliah di
Jakarta ? Kenapa tidak di malang saja ??
Narator
: nada sms.
Siti Nurbaya : waah.. ada sms masuk, dari samsul
Syamsul :
Oohh maaf, maafkan diriku, yang telah membuat, hatimu terluka, hanya kau cintaku, ku tak pernah fakir, tuk pergi
darimu, walau hanya, sekejap saja…
Siti Nurbaya : aku bales aah, Uda… Coba kau
pikirkan, coba kau renungkan, apa yang kau inginkan telah aku lakukan, coba kau
katakan apa yang kau inginkan… ( kangen band )
Narator :
nada sms
Syamsul :
Aku ingin engkau slalu, hadir dan temani aku, di setiap langkah, yang meyakiniku, kau tercipta untukku, sepanjang
hidupku…
Siti Nurbaya : Aduuh Syamsul, Co Cweeet…
Turun pentas
Narator :
setelah siti nurbaya selesai sms an dengan syamsul, dia pergi ke kamar untuk
tidur.
Narator :
nada suara ayam berkokok
Narator : Akhirnya,
minggu yang tidap di harapkan datang, minggu pembagian rapot…
Naik pentas
Siti Nurbaya : Hari ini pembagian Rapot semoga
nilai kamu bagus, aku deg deg`an banget nih…
Syamsul :
Dhindaaa…coba kita lihat bareng – bareng raport aku.
Siti Nurbaya : senang sekali wajah nya, coba coba
liat Rapot nya.. ( melihat Rapot ) waaahhh bagus sekali…
Syamsul :
alkhamdulillah...
Siti Nurbaya : Berarti, kamu jadi pergi ke Jakarta
??
Syamsul :
insya ALLOH dindaa...
Syamsul :
Dhinda, aku ingin bertanya, sebelum aku pergi
Syamsul :
kenapa kamu mencintai aku ???
Siti Nurbaya : sudah takdir !!!
Syamsul
: Besok pagi aku akan pergi ke Jakarta…
Siti Nurbaya : iya bang aku mengerti...
Siti Nurbaya : Besok pagi kita bertemu di bandara
abdurrahman saleh yaaa,, aku ingin mengantarmu…
Syamsul :
Oke ... yuk kita pulang
Siti Nurbaya : Yukk…
Turun pentas
Narator
: Ke`esokan hari nya mereka bertemu di bandara abdurrahman saleh pakis.
Naik pentas
Syamsul :
Haloo dhinda…
Siti Nurbaya : Bagaimana uda ? Apakah sudah siap
semua ?
Syamsul
: Udah donkz, tinggal menunggu keberangkatan saja dhinda…
Syamsul :
Siti, jangan menangis, hapus air mata, di wajah cantikmu, Siti kepergian ku
takkan lama…
Syamsul :
Ya sudah, uda berangkat dulu ya...
Siti Nurbaya : Iyah.. Hati hati ya ...( Cium
Tangan )
Turun pentas
Narator
: satu tahun kemudian musim berganti..
Narator
: Musibah datang mendera keluarga Siti Nurbaya, usaha dagang ayahnya mengalami
kebangkrutan, hingga jatuh miskin dan Baginda Sulaiman akhirnya jatuh sakit.
Beliau akhirnya meminjam uang kepada seorang rentenir yang berbadan kurus dan
suka beristri banyak bernama Datuk Maringgih. Hutang Baginda Sulaiman akhirnya
bertumpuk dan berbunga pada Datuk Maringgih.
Naik pentas
Sulaiman : Uhuk
uhuk uhukk… saayyang… bagaimana kita skrg inii ?? Hutang kita sudah banyak
sekali kepada datuk maringgih…
Ny.Sulaiman : Adooo sayaang,,si kurus
itu ? biarkan sajalah…
Sulaiman
: Kemana anak kita ?
Ny.Sulaiman : Lagi nyapu noh di depan…
Sulaiman
: Ooo ya sudah…
Turun pentas
Narator
: Suatu hari Datuk Maringgih pergi kerumah Baginda Sulaiman yang sedang sakit untuk
menagih piutangnya. Disanalah Datuk Maringgih terpesona melihat kecantikan Siti
Nurbaya. Datuk Maringgih memaksa Baginda Sulaiman untuk menjadikan Siti Nurbaya
sebagai istri mudanya kalau ayah Siti Nurbaya tak sanggup untuk membayar
hutangnya.
Naik pentas
Maringgih
: assalamualaikum???
Sulaiman : walaikumsalam..
Maringgih : Mana
hutang mu ?? Aku ingin sekarang di bayar !! Tidak mau tahu bagaimanapun caranya
!!
Sulaiman
: aku sudah tidak bisa membayar lagi datuk.
Maringgih : Lah lah lah ??
Aku berikan Tawaran !!
Sulaiman
: Apa itu datuk?
Maringgih : Kawinkan
anak mu dengan ku !! Maka semua hutang mu akan “ LUNAS “ !!
Sulaiman
: Apakah anak ku mau dengan orang tua seperti mu ?? Lagi pula dia sudah punya
kekasih yang bernama Syamsul Bahri
Ny.Sulaiman : Betoel itu.. mana mauu
dia dengan orang sepertimu.
Maringgih :
Kuurrraaannggg ajjjiiiiiaaarrrrrr !!! Pokok nya besok mau tidak mau anak mu
harus menikah dengan ku !! TIETIEKKK !!! Ayo Kita pergi !!!!
Turun pentas
Narator
: Terjadilah perdebatan anatara Baginda Sulaiman, Nyonya Sulaiman dan Siti
Nurbaya… di rumahnya.
Naik pentas
Sulaiman
: Sayang, panggil Siti kesini dong…
Ny.Sulaiman : Sitiiiiiiiiiii !!!!!!!!!!!!!
Siti Nurbaya : Ya Ayah ? Ibu ?
Sulaiman
: Kami ingin meminta tolong kepadamu, demi kelangsungan hidup kami…
Siti Nurbaya : Selama siti bisa, pasti siti
lakuin ayah...
Sulaiman
: Kamu menikah dengan Datuk Maringgih…
Siti Nurbaya : UAPAAAAAAAAAAAA????????!!!!!
Siti Nurbaya : Tapi ayah, aku sudah mempunyai
calon, yaitu Syamsul Bahri, orang yang paling aku cinta…
Sulaiman : tapi
ini jalan satu – satunya untuk melunasi hutang keluarga anak ku...
Ny.Sulaiman : Siti, ini permohonan
terakhir ayah dan ibu…
Siti Nurbaya : Huuuffh… baiklah aku mau…
Turun pentas
Narator
:singkat cerita Dengan hati yang sangat tersiksa, akhirnya Siti Nurbaya pun
menerima dan menikah dengan datuk maringgih,, hari demi hari waktu demi waktu
akhirnya kabar tersebut sampai ke telinga Syamsul Bahri, hatinya sangat sangat
terpukul dan sangat kecewa, pada saat itu pula syamsul pulang kampung untuk
bertemu siti nurbaya.
Naik pentas
Syamsul : apakah kamu benar
sudah menikah dengan datuk maringgih???
Siti Nurbaya : maaf syamsul, aku terpaksa
melakukan ini demi melunasi hutang – hutangnya keluargaku kepada datuk
maringgih...
Syamsul :
apakah kamu lupa tentang janji – janji kita dulu, yang pernah kita sepakati.
Siti Nurbaya : aku Cuma bisa pasrah syamsul,
sekali lagi maaf... tapi harus kamu tau syamsul bahwa di hati aku selalu
tersimpan namamu sampai kapan pun !!
Syamsul :
Akan kubunuh dia ! Akan kubunuh, datuk maringgih ,,,,Itu Janji ku !
Syamsul
: Akhirnya kita bertemu kurus !
Maringgih : Kurang
ajar, aku akan memberi mu pelajaran !
Syamsul
: Jangan banyak bicara mari kita mulai saja !!
Maringgih : yaaaakkk, ciat ciat
ciat.......
Siti nurbaya : jangaaaaaaann.....!!! (siti di tertusuk oleh maringgih)
Syamsul : (sambil menangis )
kenapa kamu merelakan dirimu demi aku.
Siti Nurbaya : karna di hatiku Cuma ada kamu.
Syamsul :
tidaaaaaaaaaaaaaak!!!!!!!!!!
Editing scenario by : Aang khunaifi